Blog-blogan

Senin, 22 Juli 2013

Bakarlah "kapal" kalian.. (ditulis untuk anak MTs&MA yang akan menempuh UN 2012)

(Facebook.com/tubagusencep)

14 April 2012 pukul 22:20

Senin, 3 Mei 711 M. Thoriq bin Ziyad panglima perang Islam memulai perjalanannya beserta 70.000 pasukannya menyeberangi selat yang membelah benua Afrika dan Eropa dengan armada kapal lautnya yang gagah perkasa menuju Spanyol.  Setelah mendarat, Thoriq mengumpulkan pasukan di sebuah bukit karang yang kini dikenal sebagai Gibraltar (Asal kata Jabal Thoriq=bukit/gunung Thoriq), dari bukit karang inilah Thoriq memerintahkan pasukannya untuk membakar seluruh kapal laut yang baru mereka pakai menyeberangi lautan menuju Spanyol.

Salah satu Panglima perang Islam yang gagah perkasa ini kemudian berpidato di depan seluruh pasukannya, “Wahai seluruh pasukan, kemana lagi kalian akan lari? Di belakang kalian laut, di depan kalian adalah musuh Allah. Demi Allah, satu-satunya yang kalian miliki hanyalah kejujuran dan kesabaran. Musuh dengan jumlah besar dan persenjataan lengkap telah menanti kalian, sementara senjata kalian hanyalah pedang.”

Thoriq bin Ziyad melakukan perbuatan yang tidak umum, membakar kapal armada lautnya. Cara ini dipilih sang penakluk Spanyol dengan maksud agar mereka tidak lari dari medan pertempuran melawan pasukan Raja Roderick yang berjumlah 100.000, raja terakhir Hispania (sekarang Iberia) yang berasal dari bangsa Visigoth yang terkenal lalim dan sombong. Dan ternyata pasukan Thoriq pun meraih kemenangan.

Membakar kapal seperti yang dilakukan Thoriq mengandung banyak makna. Pertama: Bila ingin memenangkan persaingan dalam kehidupan atau sukses dalam UN, jangan pernah punya rencana untuk lari dari gelanggang. Belajar asal-asalan atau bahkan sama sekali tak belajar dalam menghadapi UN besok Senin, 16 April 2012 adalah ibarat kalian menghindari musuh dan berlari kembali menuju kapal. Jangan pernah menyerah, dan satu-satunya senjata kalian saat ini belajar, belajar dan belajar. Selanjutnya baru berdo’a sebagai pelengkap upaya dan usaha kalian.

Kedua: Jangan silau dengan masa lalu, Thoriq bin Ziyad tak akan kaget bila melihat armada laut jaman sekarang yang canggih dan modern, walau mereka mampu membelah lautan ganas dan musuh sekalipun. Mengapa, karena tantangannya sama tapi perlengkapan dan kemampuan personil berbeda. Jadi anakku semua, jangan kalian membanggakan kakak kalian dulu yang sukses menempuh UN dan mendapatkan nilai bagus. Hari ini kalian belum tentu mendapatkan hasil yang sama bila kita tak mempersiapkannya dengan baik. Ada salah seorang siswa yang akan menempuh UN besok, bertanya, “Pak, kira-kira kami lulus semua enggak UN besok?. Sebuah pertanyaan yang menggelitik dan sedikit menjengkelkan. Saya menjawab tegas, “Lulus semua, asal kalian menyiapkan pedang yang terhunus tajam dan maju menerjang musuh kemalasan dengan belajar sebaik mungkin”.

So, Bakarlah kemalasan kalian dan majulah menghadapi persaingan meraih sukses sebagaimana Thoriq bin Ziyad membakar armadanya agar pasukannya tak mundur menghadapi musuh yang banyak dan kejam. Bakarlah belenggu-belenggu yang mengganggu belajar kalian…..

Dunia berubah dengan cepat, sebagaimana system UN besok juga sudah berubah lagi dari sisi teknisnya. Tantangan yang kita hadapi juga semakin kompleks. Bila kita tak ingin dilindas zaman, segeralah “bakar” kapal kalian. Lalu bertempurlah dan bersainglah secara satria. Salam bangga untuk kalian semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar