
- Kopi WC Kalianda, Lampung Selatan (gambar: kopiwckalianda.blogspot.com)
Tahukah pembaca, tidak demikian halnya
dengan nama WC yang mengekor di belakang nama kopi yang berasal dari
Kalianda, sebuah kota kecamatan yang terletak di Lampung Selatan.
Walaupun menyandang nama WC di belakangnya, kopi ini ternyata aromanya
sangat lembut, rasa yang sangat kuat dan memiliki kandongan kafein yang
tinggi namun dengan tingkat keasaman yang sedikit jauh dari kesan WC
yang ada di benak pemikiran orang.

Kios Kopi WC yang memang berada di samping WC (gambar: syaifudin jamilus)
Saya sendiri sejatinya mengenal kopi WC
ketika berkunjung ke rumah teman yang terletak di daerah pesisir
Kalianda dan disuguhi kopi yang rasanya sangat kuat namun dengan aroma
lembut tersebut. Saat ditanyakan apa nama kopi tersebut, ia menjawab ini
adalah kopi WC produk andalan Kalianda. Kagetlah saya dengan nama kopi
tersebut. Tentu saja selanjutnya saya menjadikan kopi WC tersebut
menjadi oleh-oleh utama sepulangnya dari Kalianda.
Sejatinya kopi WC Kalianda adalah kopi
jenis Robusta pilihan yang diambil dari buah yang benar masak dan
disangrai menggunakan kayu bakar sehingga menghasilkan rasa yang nikmat
ketika disajikan untuk penggemar kopi.

Kopi WC dengan kemasan sederhana (gambar: syaifudin jamilus)
Sejarah Kopi WC
Munculnya nama Kopi WC yang kini menjadi
andalan kota Kalianda tersebut ternyata berasal dari sebuah kios kopi
yang banyak dikunjungi oleh penggemar kopi dan kebetulan letaknya persis
di samping toilet pasar. Karena pelanggan suka kebingungan ketika
memesan kembali kopi tersebut, para pelanggan menyebutnya dengan
mengambil lokasi keberadaan kios tersebut, maka jadilah kopi tersebut
diberi nama kopi WC oleh pengunjung yang kemudian kini menjadi sebutan
resmi bagi kopi olahan tanah Kalianda.
Sebagian lain menyebutkan nama yang
melekat pada kopi WC tersebut berasal dari kebiasaan masyarakat Kalianda
yang menjemur kopi di samping halaman rumahnya yang kebetulan rata-rata
berdekatan dengan toilet.
“Apalah arti sebuah nama? Andai kata
kamu memberian nama lain untuk bunga mawar, ia akan tetap berbau wangi”
(William Shakespeare), apapun namanya tentu saja bagi penggemar kopi
sejati rasalah yang dikejarnya, tak peduli namanya kopi Krakatau
sekalipun. Yang penting sensasinya bung…..!

Kopi Arabika versus Robusta (gambar: International coffee Organization)
Kopi Arabika versus Robusta
Di dunia secara umum dikenal dua jenis
kopi yang ditanam yaitu 70% kopi Arabika dan 30 % jenis Robusta,
sedangkan di Indonesia sendiri produksi terbesar adalah 80% kopi
Robusta dan 20% kopi Arabika.
Dari sekian banyak peminum kopi pada
masyarakat Indonesia banyak yang yang belum bisa membedakan antara rasa
kopi Arabika dan kopi robusta. Lewat tulisan yuk kita kenali sedikit dua
jenis kopi yang mendominasi dunia saat ini.
Kopi Arabika :
- Harga lebih mahal 2-3 kali dari kopi robusta.
- Menguasai 70% pasar kopi dunia
- Kafein rendah.
- Rasa asam dangan karakter rasa asli yang kuat.
- Tanaman kopinya hidup di dataran tinggi
- Kopi Arabika Indonesia termasuk salah satu kopi arabika terbaik di dunia karena karakter rasanya yang khas dan menjadi primadona di pasar kopi dunia.
Kopi Robusta :
- Harga lebih murah.
- Menguasai 30% pasar kopi dunia.
- Kafein tinggi, sekitar 2-3 kali lebih banyak dari kopi arabika.
- Rasa pahit dengan sedikit rasa asli.
- Tanaman kopinya hidup di dataran rendah.
- Kopi Robusta Indonesia menguasai pasar kopi nasional, sebagian besar diolah menjadi bahan baku produk kopi sachet dan kopi instan.
Adapun perbedaan rasanya antara lain:
Kopi Arabika:
- Aromanya wangi sedap mirip percampuran bunga dan buah. Hidup di daerah yang sejuk dan dingin.
- Memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta.
- Memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut.
- Rasa kopi arabika lebih mild atau halus.
- Kopi arabika juga terkenal pahit.
Kopi Robusta:
- Memiliki rasa yang lebih seperti cokelat.
- Bau yang dihasilkan khas dan manis.
- Warnanya bervariasi sesuai dengan cara pengolahan.
- Memiliki tekstur yang lebih kasar dari arabika.
- Cocok sebagai base atau bahan dasar dari espresso atau coffee blend

Beragam Produk Nescafe (gambar: nescafe)
Nescafe dan Robusta
Sebagaimana halnya kopi WC yang ada di
kota Kalianda, Lampung Selatan yang kopinya berjenis Robusta, Nescafe
sebagai perusahaan kopi kelas dunia sangat konsisten dalam upaya-upaya
menjadikan kopi Indonesia baik untuk jenis robusta maupun Arabika agar
bisa bersaing dengan kopi dunia.
Nescafe sendiri memiliki kepedulian
tinggi terhadap petani kopi Indonesia dengan menjalin kerjasama dengan
petani kopi terutama yang ada di daerah Tenggamus, provinsi Lampung
khususnya untuk kopi jenis robusta sekaligus mempertahankan Lampung
sebagai penghasil kopi robusta terbesar.
Para petani di Tenggamus bukan saja
mendapatkan bibit kopi gratis dari Nescafe juga edukasi bertanam kopi
dengan benar agar menghasilkan kopi pilihan sekaligus mengangkat derajat
petani kopi Lampung lewat kemitraan yang berkesinambungan.
Lewat program ‘The NESCAFÉ Plan’, sebuah
inisiatif global yang dimulai pada tahun 2010 untuk mendukung pola
bercocok tanam, produksi serta konsumsi yang bertanggung jawab.
Nescafe mempunyai komitmen penuh untuk
melakukan pembangungan berkelanjutan dengan membantu para petani untuk
meningkatkan produktivitas kebun kopinya dan kualitas biji kopi yang
dihasilkannya, sehingga Nescafe dapat membantu memperkuat keamanan
pangan nasional, dan pada saat yang bersamaan meningkatkan kondisi sosio
ekonomi para petani, dan karenanya membantu memastikan keberlanjutan
lingkungan dan pengembangan kopi yang berkelanjutan.
Upaya Nescafe bekerja sama secara
berkesinambungan dengan petani kopi Indonesia tentunya patut mendapatkan
apresiasi yang indah, sebagaiman indahnya menikmati sensasi kopi
Nescafe yang dihasilkan oleh kristalisasi keringat petani kopi
Indonesia.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar