Blog-blogan

Sabtu, 30 Mei 2015

Indahnya sensasi Kopi WC

14321406361986691805
Kopi WC Kalianda, Lampung Selatan (gambar: kopiwckalianda.blogspot.com)
Menyebut nama WC (Water Cloused) maka mindset pemikiran orang biasanya akan tertuju pada tempat yang berbau, kotor dan letak tempatnya yang berada di belakang gedung atau rumah.

Tahukah pembaca, tidak demikian halnya dengan nama WC yang mengekor di belakang nama kopi yang berasal dari Kalianda, sebuah kota kecamatan yang terletak di Lampung Selatan. Walaupun menyandang nama WC di belakangnya, kopi ini ternyata aromanya sangat lembut, rasa yang sangat kuat dan memiliki kandongan kafein yang tinggi namun dengan tingkat keasaman yang sedikit jauh dari kesan WC yang ada di benak pemikiran orang.
1432140860384181321
Kios Kopi WC yang memang berada di samping WC (gambar: syaifudin jamilus)

Kopi WC justru namanya termasuk berada di jajaran terdepan kopi-kopi yang dihasilkan dari daerah Lampung, sehingga karena keistimewaannya pernah disuguhkan di hadapan 21 duta-duta besar negara tetangga pada acara Festival Krakatau 2013. (sumber: http://lampung.antaranews.com)

Saya sendiri sejatinya mengenal kopi WC ketika berkunjung ke rumah teman yang terletak di daerah pesisir Kalianda dan disuguhi kopi yang rasanya sangat kuat namun dengan aroma lembut tersebut. Saat ditanyakan apa nama kopi tersebut, ia menjawab ini adalah kopi WC produk andalan Kalianda. Kagetlah saya dengan nama kopi tersebut. Tentu saja selanjutnya saya menjadikan kopi WC tersebut menjadi oleh-oleh utama sepulangnya dari Kalianda.

Sejatinya kopi WC Kalianda adalah kopi jenis Robusta pilihan yang diambil dari buah yang benar masak dan disangrai menggunakan kayu bakar sehingga menghasilkan rasa yang nikmat ketika disajikan untuk penggemar kopi.

1432141052173224184
Kopi WC dengan kemasan sederhana (gambar: syaifudin jamilus)

Sejarah Kopi WC

Munculnya nama Kopi WC yang kini menjadi andalan kota Kalianda tersebut ternyata berasal dari sebuah kios kopi yang banyak dikunjungi oleh penggemar kopi dan kebetulan letaknya persis di samping toilet pasar. Karena pelanggan suka kebingungan ketika memesan kembali kopi tersebut, para pelanggan menyebutnya dengan mengambil lokasi keberadaan kios tersebut, maka jadilah kopi tersebut diberi nama kopi WC oleh pengunjung yang kemudian kini menjadi sebutan resmi bagi kopi olahan tanah Kalianda.

Sebagian lain menyebutkan nama yang melekat pada kopi WC tersebut berasal dari kebiasaan masyarakat Kalianda yang menjemur kopi di samping halaman rumahnya yang kebetulan rata-rata berdekatan dengan toilet.

“Apalah arti sebuah nama? Andai kata kamu memberian nama lain untuk bunga mawar, ia akan tetap berbau wangi” (William Shakespeare), apapun namanya tentu saja bagi penggemar kopi sejati rasalah yang dikejarnya, tak peduli namanya kopi Krakatau sekalipun. Yang penting sensasinya bung…..!

14321411471502452407
Kopi Arabika versus Robusta (gambar: International coffee Organization)

Kopi Arabika versus Robusta 

Di dunia secara umum dikenal dua jenis kopi yang ditanam yaitu 70% kopi Arabika dan 30 % jenis Robusta, sedangkan di Indonesia sendiri  produksi terbesar adalah 80% kopi Robusta dan 20% kopi Arabika.

Dari sekian banyak peminum kopi pada masyarakat Indonesia banyak yang yang belum bisa membedakan antara rasa kopi Arabika dan kopi robusta. Lewat tulisan yuk kita kenali sedikit dua jenis kopi yang mendominasi dunia saat ini.
Kopi Arabika :

  1. Harga lebih mahal 2-3 kali dari kopi robusta.

  2. Menguasai 70% pasar kopi dunia

  3. Kafein rendah.

  4. Rasa asam dangan karakter rasa asli yang kuat.

  5. Tanaman kopinya hidup di dataran tinggi

  6. Kopi Arabika Indonesia termasuk salah satu kopi arabika terbaik di dunia karena   karakter rasanya yang khas dan menjadi primadona di pasar kopi dunia.
Kopi Robusta :
  1. Harga lebih murah.

  2. Menguasai 30% pasar kopi dunia.

  3. Kafein tinggi, sekitar 2-3 kali lebih banyak dari kopi arabika.

  4. Rasa pahit dengan sedikit rasa asli.

  5. Tanaman kopinya hidup di dataran rendah.

  6. Kopi Robusta Indonesia menguasai pasar kopi nasional, sebagian besar diolah menjadi bahan baku produk kopi sachet dan kopi instan.
Adapun perbedaan rasanya antara lain:
Kopi Arabika:
  • Aromanya wangi sedap mirip percampuran bunga dan buah. Hidup di daerah yang sejuk dan dingin.

  • Memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta.

  • Memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut.

  • Rasa kopi arabika lebih mild atau halus.

  • Kopi arabika juga terkenal pahit.
Kopi Robusta:
  • Memiliki rasa yang lebih seperti cokelat.

  • Bau yang dihasilkan khas dan manis.

  • Warnanya bervariasi sesuai dengan cara pengolahan.

  • Memiliki tekstur yang lebih kasar dari arabika.

  • Cocok sebagai base atau bahan dasar dari espresso atau coffee blend
1432166629584630142
Beragam Produk Nescafe (gambar: nescafe)

Nescafe dan Robusta

Sebagaimana halnya kopi WC yang ada di kota Kalianda, Lampung Selatan yang kopinya berjenis Robusta, Nescafe sebagai perusahaan kopi kelas dunia sangat konsisten dalam upaya-upaya menjadikan kopi Indonesia baik untuk jenis robusta maupun Arabika agar bisa bersaing dengan kopi dunia.

Nescafe sendiri memiliki kepedulian tinggi terhadap petani kopi Indonesia dengan menjalin kerjasama dengan petani kopi terutama yang ada di daerah Tenggamus, provinsi Lampung khususnya untuk kopi jenis robusta sekaligus mempertahankan Lampung sebagai penghasil kopi robusta terbesar.

Para petani di Tenggamus bukan saja mendapatkan bibit kopi gratis dari Nescafe juga edukasi bertanam kopi dengan benar agar menghasilkan kopi pilihan sekaligus mengangkat derajat petani kopi Lampung lewat kemitraan yang berkesinambungan.

Lewat program ‘The NESCAFÉ Plan’, sebuah inisiatif global yang dimulai pada tahun 2010 untuk mendukung pola bercocok tanam, produksi serta konsumsi yang bertanggung jawab.

Nescafe mempunyai komitmen penuh untuk melakukan pembangungan berkelanjutan dengan membantu para petani untuk meningkatkan produktivitas kebun kopinya dan kualitas biji kopi yang dihasilkannya, sehingga Nescafe dapat membantu memperkuat keamanan pangan nasional, dan pada saat yang bersamaan meningkatkan kondisi sosio ekonomi para petani, dan karenanya membantu memastikan keberlanjutan lingkungan dan pengembangan kopi yang berkelanjutan.

Upaya Nescafe bekerja sama secara berkesinambungan dengan petani kopi Indonesia tentunya patut mendapatkan apresiasi yang indah, sebagaiman indahnya menikmati sensasi kopi Nescafe yang dihasilkan oleh kristalisasi keringat petani kopi Indonesia.

Ngopi….ngopi….

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar