Blog-blogan

Selasa, 21 Juli 2015

Mengapa atawa kenapa

Mengapa kau terus menikmati makanan harammu,
padahal basuhan wudhu di mulutmu melarang itu.

Mengapa kau cium aroma keburukan di sekitarmu
saat basuhan air pada hidungmu tak menginginkan itu.

Mengapa tak kau ganti topeng muka burukmu dengan wajah kebaikanmu
Karena basuhan wudhu di wajahmu menginginkan itu.

Mengapa kau ambil bukan hakmu, padahal basuhan tangan wudhumu
berharap engkau tak melakukan itu.

Mengapa kecongkakan selalu ada dalam ubun kepalamu
Padahal baru saja kau basuh dalam wudhumu.

Mengapa kau dengarkan keburukan sekitarmu dan kau sebarkan dengan dustamu
Apakah tak kau sadari telingamu tak pernah luput dari bilasan wudhumu.

Mengapa kau turuti langkah jahatmu, setelah kau sirami keduanya
Dengan sebersih air wudhumu.

Mengapa atawa kenapa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar